Senin, 28 November 2011

Salah


Hujan tengah turun
Mewarnai langit dengan bias-nya
Memanjang hingga pintu angkasa
Menarik kakiku 'tuk turut melangkah bersama embusan angin
Aku ingin mendakinya dengan seorang disamping
Yang tak mampu hidup tanpa 'hidup'-nya
Yang membuatku tampak seperti barang berharga
Dan ia sudah berada disana
Melambai pelan padaku
Diiringi senyumnya yang menawan
Matanya memantulkan aku
Sejenak hening menyapaku
Kutatap sosoknya dikejauhan
Bagai dewa dipenghujung musim
Begitu nyata dalam balutan ilusi
Lenganku hendak merangkulnya
Meyakinkanku akan kehadirannya
Namun, angin menghalangiku
Mendorong tubuhku yang tak kokoh
Dan ia diatas sana
Masih tersenyum padaku
Matanya masih memantulkan aku
Namun, kakinya melangkah pergi
Menyadarkanku akan delusi sebuah mimpi
Ternyata, aku salah, ya..,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar